Mengubah Sampah Menjadi Uang


Sampah sering dianggap sebagai masalah. Namun, sampah dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan, jika diolah dengan baik, bahkan berpotensi menjadi komoditas ekspor.

Berdasarkan data statistik tahun 2005, terdapat sekitar sembilan juta jiwa penduduk DKI Jakarta yang dalam kegiatannya menghasilkan sampah 12 ribu ton per hari. Menurut data Metropolitan Environmental Improvement Program (MEIP), jumlah itu disumbang oleh kegiatan (67,86 persen), pasar (9,15 persen), pertokoan (4,5 persen) , perkantoran (3,2 persen), jalanan (2,92 persen) dan pabrik delapan persen.

Sekitar 20 persen dari jumlah sampah itu tidak tertangani dan berserakan di seluruh penjuru kota setiap hari, menyumbat saluran-saluran air atau tertimbun di lahan kosong.

Namun, masalah itu dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan jika diolah dengan baik, bahkan berpotensi menjadi komoditas ekspor. Peluang itu pula yang dimanfaatkan PT EFI Indonesia dengan mengolah sampah dari pepohonan menjadi pupuk rabuk organik yang memiliki nilai jual.

Sampah pepohonan yang didapatkan tersebut didaur ulang agar menjadi kompos dengan cara menanamnya ke dalam wadah yang telah disiapkan. Dalam wadah itu, sampah-sampah tersebut diberi zat-zat yang bermanfaat dalam menghasilkan pupuk seperti mikroba yang berfungsi mengurai sampah menjadi rabuk. Serta zeolit untuk menambah nutrisi mikroba.

Setelah sampah-sampah itu menjadi pupuk kompos berbentuk rabuk, kemudian diberi zat kaolin yang berfungsi untuk menjaga teksturnya. Kemudian, kompos yang telah berubah menjadi rabuk itu diberi zat additive, sehingga untuk pupuk kompos yang terurai menjadi berbentuk butiran.

Setelah diolah dan dikemas, pupuk rabuk dari kompos pepohonan itu banyak diminati berbagai pihak, termasuk kalangan petani. Selain juga ramah lingkungan, pupuk rabuk dari kompos pepohonan relatif murah.

Ppupuk urea yang sering dipergunakan petani selama ini memang mampu menyuburkan tanaman, namun dapat menimbulkan efek lain yakni berkurangnya unsur hara tanah. Sedangkan pupuk rabuk kompos tidak menimbulkan efek tersebut meski fungsinya sebagai penyubur tanaman tetap berfungsi sebagaimana mestinya.

Tingginya minat terhadap pupuk rabuk itu dapat dilihat dari besarnya jumlah produksi PT EFI Indonesia setiap harinya yang mencapai sekitar 30 ton. Produksi pupuk rabuk itu menarik minat luar negeri, salah satunya dari Jepang yang meminta pupuk ramah lingkungan guna meningkatkan pertanian di negara tersebut.
Bintoro Susilo cwo cool S1 Ilmu Komputer cwo cool Universitas Sebelas Maret

0 komentar:

Followers

Upload File Disini

Join 4Shared Now!
 

ROSSY. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com